Home » » Pandu Qurani (bagian 1)

Pandu Qurani (bagian 1)

Written By Admin on Selasa, 27 Maret 2012 | 18.03

Pandu adalah kata yang digunakan sebagai istilah bagi orang yang memiliki karakter yang berporos pada kebaikan.Di negeri ini pandu disimbolkan dengan cikal kelapa yang bermakna proses pertumbuhan yang berkelanjutan di satu sisi,dimana ia dapat tumbuh dengan mudah sehingga bisa mempertahankan eksistensinya.

Di sisi lain bermakna manfaat yang dihasilkan oleh setiap aspek yang dimiliki, dari akar sampai ke buah.Di kebanyakan negeri-negeri lain, sebagaimana Pandu Keadilan, ia disimbolkan dengan bunga leli yang memiliki multi manfaat.

Selanjutnya kita akan membicarakan pandu yang berorientasi kepada kitabullah Al-Qur’an yang dalam bahasa da’wah disebut orang yang ‘shaalihun fii nafsihii naafi’un li ghairihii mujaahidun fillaah’.Pandu yang satu ini kita sebut sebagai ‘Pandu Qur’ani’.Pandu Qur’ani adalah imam bagi orang-orang bertaqwa dalam ketauladanan, pelayanan serta dakwah dan jihad.

A.Ketauladanan Pandu Qur’ani
Al-Qur’an menggambarkan pandu sebagai orang saleh yang patut ditauladani.
Firman Allah:
Sungguh terdapat suri tauladan bagi kalian pada diri Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya ketika berkata kepada kaum mereka,‘sungguh kami berlepas diri dari kalian dan dari apa yang kalian sembah selain Allah, kami ingkar terhadap kalian, dan telah nyata permusuhan dan kebencian antara kami dan kalian selamanya hingga kalian beriman kepada (mengilahkan) Allah semata’, kecuali perkataan Ibrahim kepada ayahnya,’akan saya mintakan ampunan untukmu, dan saya tidak memiliki apa-apa untuk (menyelamatkannmu) dari (adzab) Allah.Tuhan kami, kepadamu kami berserah diri, kepadamu kami bertobat, dan kepadamu kami akan kembali’.Tuhan kami jangan engkau biarkan kami dicelakai oleh orang-orang kafir, dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.Sungguh terdapat pada mereka suri tauladan bagi orang-orang yang menginginkan (rahmat) Allah dan (kebahagiaan) akhirat”.Qs:60:4-6.
Sungguh pada diri Rasulullah terdapat suri tauladan bagi kalian yang menginginkan (rahmat) Allah dan (kebahagiaan) akhirat”.Qs:33:21.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tauladan utama dalam segala hal dari segala sisi kehidupan, baik  dalam hal ilmu, iman maupun amal, dan baik beliau sebagai pribadi, kepala keluarga, anggota dan tokoh masyarakat, maupun sebagai pemimpin ummat dan negara.Beliau kuat dalam ruhiyah, aqliyah dan jasadiah sekaligus.Beliau adalah sebaik-baik mukmin yang dicintai oleh Allah karena dengan iman dan kekuatannya lahirlah amal-amal ibadah baik mahdlah maupun sosial yang mengagumkan.Dengan iman dan kekuatannya pula beliau berjuang menunaikan risalah Allah yang diembannya, menegakkan dinullah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat tekun dalam mengejar pahala yang terbaik dari Allah meskipun ia sudah dijamin masuk sorga. Ketika berangkat menuju perang Uhud, beliau bersama Ali dan seorang sahabat lainnya radliallahu ‘anhuma mempunyai jatah seekor onta untuk dikendarai secara bergantian.Ali dan temannya sepakat menyerahkan jatah tunggangan mereka kepada Rasulullah yang membuat Rasulullah tersinggung dan berkata,”kalian tidak lebih kuat daripada saya ( untuk berjalan), dan kalian tidak lebih membutuhkan pahala daripada saya”.

Beliau mengajari ummatnya untuk tekun mengejar pahala dari Allah.Sabda beliau:“Shalat (berjama’ah) yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat Isya dan Subuh.Seandainya mereka mengetahui pahala yang didapatkan pada keduanya maka mereka pasti menghadirinya meskipun harus datang dengan merangkak”.

Dalam beramal jama’i Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bukanlah seorang pemimpin yang pintar menyuruh belaka melainkan memberi contoh kerja yang optimal, seperti ketika beliau bersama para sahabat membangun masjid Qubaa’.Badan beliau penuh tanah karena bolak balik memanggul tanah.Sikap beliau memberi semangat bagi para sahabat sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan dengan hasil yang memuaskan.

Beliau suritauladan dalam mengamalkan Al-Qur’an, dan seperti itulah ummatnya seharusnya.Bukankah para hamba Allah selalau memanjatkan do’a;”Wahai Tuhan kami karuniailah kami dari istri-istri dan keturunan-keturunan kami penyejuk mata bagi kami dan jadikanlah kami imam (pemimpin/tauladan) bagi bagi orang-orang yang bertaqwa”

B.Pandu Qur’ani menebar kebaikan
Ummat Islam dikeluarkan Allah untuk manusia.Artinya ummat Islam dirancang untuk membawa manfaat yang seluas-luasnya untuk manusia.Manfaaat itu diwujudkan dengan amar ma’ruf nahi munkar.Amar ma’ruf adalah setiap upaya menumbuhkan dan memelihara kebaikan dan sumber-sumbernya baik fisik maupun non fisik.Sebaliknya nahi munkar adalah setiap upaya mencegah,menghentikan dan memberantas kerusakan dan sumber-sumbernya baik fisik maupun non fisik.Dalam syariat Islam dikenal apa yang disebut dengan Maqaashid Asy-Syarii’ah Al-Khamsah yaitu  lima objek perlindungan syariat yaaitu; agama, akal, jiwa, harta benda, dan kehormatan.


Amar ma’ruf nahi munkar akan langgeng jika dilandasi iman kepada Allah dan sebaliknya iman kepada Allah mengharuskan amar ma;ruf nahi munkar.Allah berfirman:”Kalian sebaik-baik ummat yang dikeluarkan bagi manusia, menyerukan kebaikan (amar ma’ruf) dan mencegah keburukan (nahi munkar) dan kalian beriman kepada Allah”.Qs:3:110

Pandu Qur’ani adalah pelayan ummat yang kebaikannya senantiasa diharapkan.Diantara mereka terdapat pemimpin publik, guru, aleg, praktisi hukum, muballigh, relawan kemanusiaan dsb.Pandu qur’ani adalah penolong manusia setiap saat seperti yang dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam dan sahabatnya ketika di keheningan malam di Madinah terdengar suara meminta pertolongan.Para sahabat yang mendengarnya bergegas menuju sumber suara namun ditengah jalan bertemu Rasulullah yang telah kembali dan mengatakan bahwa masalahnya sudah teratasi.Atau seperti yang dilakukan oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khaththab yang berlomba membereskan rumah seorang nenek tua yang hidup sendirian.

Pandu Qur’ani pemburu cinta Allah yang terinsfirasi berita Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa sallam;”sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia”.Kesalihan Pandu Qur’ani membuahkan karya dan perbuatan (al-‘amal) dengan manfaat sosial yang sebanyak-banyaknya.

C.Jihad Pandu Qur’ani
Allah jalla wa ‘alaa mengutus RasulNya shallallahu ‘alaihi wasallam membawa risalah agung agar dimenangkannya atas segala agama dan isme-isme buatan manusia.
Allah berfirman:
Dialah (Allah) yang telah mengutus RasulnNya dengan petunjuk dan Din yang haq agar dimenangkannya atas din-din (agama-agama) yang lain, dan cukuplah Allah yang menjadi saksinya”.Qs:48:28.
Ini adalah proyek sangat besar yang diserukan Allah atas orang-orang beriman, Allah berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman jadilah penonlong-penolong (agama)Allah, sebagaimana Isa bin Maryam berkata:”Siapakah penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?”Pengikut-pengikut yang setia itu berkata:”Kamilah penolong-penolong (agama) Allah”, lalu segolongan dari Bani Israel beriman dan segolongan lain kafir;maka kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang”.Qs:61:14.

Mega proyek ini telah dirintis dan diletakkan pondasi bangunannya oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beserta para sahabat beliau radliallahu ‘anhum sebagai pola bagi penerus-penerus sampai ke akhir zaman.Allah berfirman:
Muhammad Rasulullah, dan orang-orang yang bersamamnya bersikap keras terhadap oang-orang kafir dan penuh kasih sayang antar sesama mereka.Engkau melihat mereka rukuk dan sujud dengan mengharap keutamaan dan keridlaan dari Allah.Ciri mereka terdapat tanda sujud di wajah.Itulah perumpamaan mereka di dalam Taurat dan Injil, bagaikan tanaman yang mengeluarkan tunas dan menyanggahnya, maka ia (tunas itu) menguat, lantas (tanaman itu) berdiri kokoh diatas cabang-cabangnya yang membuat kagum para petani, agar orang-orang kafir murka terhadap mereka.Allah menjanjikan ampunan dan ganjaran yang agung bagi orang-orang beriman dan beramal saleh dari mereka”.Qs:48:29.

Penegakan agama Allah berbanding lurus dengan kebencian orang-orang musyrik.Allah berfirman:
Dialah (Allah) yang telah mengutus RasulNya dengan petunjuk dan Din yang haq agar dimenangkannya atas din-din yang lain walau orang-orang musyrik membencinya”.Qs:9:33,Qs:61:9.
Pandu qur’ani berjuang menegakkan bangunan Islam dan sendi-sendi ajarannya dalam kehidupan nyata, dan menempatkan diri sebagai pembela dari serangan-serangan yang bermaksud meruntuhkannya.Sepanjang masa Allah senantiasa menghadirkan para pembela agamaNya dari ekspresi kebencian orang-orang musyrik.Allah berfirman:
Wahai orang-orang beriman, barang siapa diantara kalian berpaling dari agamanya maka Allah akan mendatangkan satu kaum yang Allah cintai, dan merekapun mencintai Allah, bersikap tinggi di hadapan orang-oraang kafir dan merendahkan diri terhadap orang-orang beriman.Mereka berjihad di jalan Allah tanpa takut dicela.Itulah keutamaan Allah yang diberikan kepada orang yang dikehendakiNya.Dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui”.Qs:5:54.
Pandu qur’ani hidup dalam tiga kesalehan yaitu: kesalehan ta’abbudi, kesalehan sosial, dan kesalehan prajurit sejati.Ali bin Abi Thalib mengungkapkan kesalehan ini dengan kalimat pendek;”rahib di malam hari penunggang kuda disiang hari (ruhbaanun billail fursaanun binnahar)”

(bersambung)

Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Support : PKS TEMPLATE | Blog Developer
Copyright © 2012. PKS 2 - All Rights Reserved
DPD PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
KABUPATEN MAJAPAHIT
Jl. Mudah Dicari No.1A Majapahit - Telp.0299-2416807