Home » » Pandu Qurani (bagian 2 tamat)

Pandu Qurani (bagian 2 tamat)

Written By Admin on Selasa, 27 Maret 2012 | 18.08

Konsekwensi logis
Besarnya peran dan tanggung jawab pandu qur’ani menuntutnya menjadi pribadi yang cekatan berlandaskan empat karakter yaitu; cerdas , kuat, terampil, dan berani.Pandu qur’ani mesti cekatan dalam merespon seruan Allah dan RasulNya, memenuhi panggilan dakwah, dan dalam memberikan berbagai pelayanan kepada masyarakat luas berlandaskan semangat kompetisi dalam kebajikan demi meraih ampunan dan ganjaran Allah. Allah berfirman;
Dan bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan menuju sorga yang luas seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa”.QS:3:133.
“Maka berlomba di dalam kebaikan….”.QS:
Jika tidak maka segala afiliasi yang disandangnya tidak akan memberinya arti apa-apa.
”Barang siapa yang tidak dipercepat oleh amal perbuatannya, ia tidak akan dipercepat oleh afiliasinya”.Sebuah kata hikmah dijalan dakwah.

Kecerdasan
Seorang Pandu Qur’ani memiliki kecerdasan spiritual sebagai hasil interaksi ta’abbudi dengan Allah ‘azza wa jalla, dan melalui penghayatan terhadap nilai-nilai aqidah dan akhlak islami.Nilai-nilai spiritual Islam terhimpun dalam satu gudang bernama taqwa, didalamnya terdapat perbendaharaan spiritual bernilai tinggi.
firman Allah:
Alif, laam, miim.Kitab (Al-Qur’an) itu tidak ada keraguan, didalamnya terdapat petunjuk bagi orang-orang bertaqwa.Yaitu orang-orang yang beriman kepada yang gaib, mendirikan shalat, dan mereka yang menginfakkan sebagian harta yang Kami karuniakan kepada mereka.Dan orang-orang yang beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan yang diturunkan sebelummu, dan mereka meyakini hari akhirat.Mereka itulah yang mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”.QS;2:1-4.
Bukanlah kebaktian itu dengan menghadapkan wajahmu ke timur dan ke barat, akan tetapi kebaktian ialah siapa yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat, Al-Kitab, dan para Nabi, menyerahkan harta dengan rasa senang kepada kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, ibnu sabil, orang-orang yang meminta bantuan, dan untuk pembebasan budak,  menegakkan shalat dan menunaikan zakat, dan orang-orang yang menepati janji.Dan orang-orang yang sabar dalam bencana dan kesulitan serta dalam pertempuran.Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa”.QS:2:177.
Dan bersegeralah menuju ampunan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa.Yaitu orang-orang yang berinfaq di waktu lapang maupun sempit,mampu mengendalikan amarah, dan pemaaf kepada manusia.Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan.Dan orang-orang yang yang mengingat Allah ketika melakukan perbuatan keji atau berbuat aniaya terhadap diri, maka mereka memohon ampunan Allah, dan siapakah yang mengampuni dosa-dosa selain Allah.Dan mereka tidak terus menerus melakukan dosa sedang mereka mengetahui”.QS:3:133-135.
Taqwa sebagai kecerdasan spiritual sangat berperan dalam membangun kecerdasan emosional, dan membuka jalan yang luas untuk menghasilkan kecerdasan intelektual.Allah berfirman:
…Dan bertaqwalah kepada Allah niscaya Allah mengajari kalian,dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.QS:2:282.

Kecerdasan yang integral membangun kepahaman yang jelas, utuh, dan benar terhadap manhaj Islam, persoalan dakwah, dan sangat membantu menemukan solusi dan format penyelesaian segala persoalan sesuai manhaj islami sejalan situasi dan kondisi yang ada, serta strategi-strategi guna memenangkan dakwah Islam sesuai amanat risalah ilahiyah.

Dan yang pasti soliditas adalah anak yang lahir dari rahim kecerdasan.Tanpa soliditas maka segala format dan strategi dakwah tidak akan memberi hasil yang optimal, atau tidak sama sekali, bahkan mungkin menimbulkan kerugian.Soliditas individu dapat meredam fitnah dunia yang sangat berpotensi menimbulkan insoliditas kolektif sebagaimana yang pernah menimpa para sahabat sehabis perang Badar seperti dikisahkan didalam surat Al-Anfaal ayat satu sampai empat.

Kekuatan
Banyaknya tugas yang diemban pandu qur’ani lebih banyak dari waktu yang dimiliki, serta beratnya beban, rintangan dan tantangan tidak hanya memerlukan kecerdasan namun juga kekuatan dan ketahanan fisik yang tinggi.Mungkin disinilah letak rahasia mengapa Allah lebih mencintai mukmin yang kuat daripada yang lemah.Allah menilai seseorang berdasarkan amal perbuatannya.Seorang mukmin yang kuat akan sanggup melakukan amal yang lebih banyak dibanding mukmin yang lemah. Rasulullah bersabda:
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah, meskipun pada keduanya terdapat kebaikan”.

Tidak heran jika pemimpin yang dipilihkan Allah untuk memimpin Bani Israil melawan kezaliman adalah orang yang memiliki keluasan ilmu sekaligus kekuatan fisik yang lebih baik daripada yang lainnya.Allah berfirman:
Dan Nabi mereka berkata; sesungguhnya Allah telah mengutus Thalut menjadi raja kalian.Mereka berkata bagaimana mungkin ia menjadi raja kami sementara kami lebih berhak menjadi raja dibanding ia, dan ia tidak tidak memiliki harta yang banyak.Ia (Nabi mereka) berkata; sesunguhnya Allah telah memilihnya (Thalut) diantara kalian dan memberinya kelebihan dalam ilmu dan fisik”.QS:2:247.

Keterampilan
Tidak diragukan lagi bahwa keterampilan sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tugas dan persoalan yang dihadapi.Keterampilan sangat menentukan efisiensi dan efektifitas kerja, dua hal yang mendasari amal yang berkualitas. Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam memerintahkan untuk membina keterampilan sejak dini.Beliau bersabda:
Ajarilah anak-anak kalian memanah dan berenang”.
Demikian juga Umar bin Khaththab berkata:
ajarilah anak-anak kalian menaiki kuda dengan sekali lompatan”.
Kecerdasan dan kekuatan seseorang yang dipadukan dalam latihan yang memadai menghasilkan keterampilan yang baik.


Keberanian
Kecerdasan, kekuatan, dan keterampilan akan menjadi sia-sia dihadapan tugas dan persoalan tanpa keberanian bertindak dan menanggung resiko.Keberanian adalah salah satu indikasi frekwensi iman seseorang.Rasulullah bersabda:”Barangsiapa di antara kalian yang melihat kemunkaran maka hendaklah ia merubahnya dengan tangannya.Jika tidak sanggup maka dengan lisannya.Jika tidak sanggup lagi maka dengan hatinya, dan itulah iman yang paling lemah”.Hanya diatas iman dapat terukir amal saleh yang menghindarkan dari berbagai kerugian.

Pandu Keadilan hanyalah bahagian dari Pandu Qur’ani.Siapakah yang termasuk Pandu Keadilan?Yaitu semua kader Partai Keadilan Sejahtera.Agar memenuhi karakter pandu Qurani semua anggota pria Pandu Keadilan berkewajiban mengikuti mukhayyam kepanduan yang diselenggarakan Departemen Kepanduan dan turunannya di daerah minimal sekali setahun.
Kita berharap melalui mukhayyam terbangun dan terasah kecerdasan, kekuatan, keterampilan, dan keberanian serta buah dari keempatnya berupa keikhlasan, kepahaman, amal, jihad, tha’ah, tadlhiyah, tsiqah, tsabat, tajarrud, dan ukhuwwah yang membawa kepada kejayaan Islam, ampunan dan rahmat Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kita berlindung kepada Allah dari segala hal yang meruntuhkan karakter Pandu Qur’ani:”Ya Allah kami berlindung kepadamu dari berbuat syirik kepadamu secara sadar, dan kami memohohon ampunanmu terhadap (perbuatan syirik) yang tidak kami sadari.Ya Allah kami berlindung kepadamu dari kegundahan dan kesedihan, dari kelemahan dan kemalasan, dari kepengecutan dan kekikiran, dan dari lilitan utang dan penindasan orang-orang yang kuat”.
Selain mukhayyam wajib ada LPK (Latsar Pandu Keadilan) untuk berkiprah dalam regu-regu Pandu yang berada di bawah payung besar BRIGADE 2009, baik regu Pandu Reguler, RSP (Regu Siaga Pemilu), KORSAD (Korps Satuan Tugas Keadilan), maupun SANTIKA (Barisan Putri Keadilan).Allahu Akbar! Allahu Akbar! Walillahilhamdu!!!

(tamat)

Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Support : PKS TEMPLATE | Blog Developer
Copyright © 2012. PKS 2 - All Rights Reserved
DPD PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
KABUPATEN MAJAPAHIT
Jl. Mudah Dicari No.1A Majapahit - Telp.0299-2416807